Koleksi Puisi

Kisah Sebuah Hati


Ketika sebongkah es membungkus jantung
Sebutir bintang memancarkan sinar
Mengalirkan panas
Mencairkan hati yang sekian lama beku
Menghidupkan jiwa yang sekian lama mati

Nyala bintang semakin terang
Pintu hati tlah dibuka
Ajak bintang menari di angkasa
Awan langitpun terusir
Kilau hati dan bintang kian mempesona

Tibalah kini di ujung pagi
Bintangpun harus pergi
meninggalkan hati
Haruskah hati mati dan membeku lagi .........


Puisi hujan dan kamu

tik!tik!tik!
air hujan belum juga berhenti menjatuhi tubuhku dengan jarum-jarumnya
yang bening. basah. dingin.

dan bulir-bulirnya mengalir di seluruh sudut mukaku.
tiba-tiba aku jadi ingat kamu. yang tak pernah berhenti menghujaniku
dengan ciuman kecilmu. hangat. indah.

ciplak!ciplak!
sepasang kaki kecil berlari di depanku. tanpa disengaja air percikannya mengotori separuh gaunku.
gaun putihku.
sama putihnya dengan rasa rindu yang ada di hatiku saat ini.
aku jadi ingat kamu lagi. yang tak pernah puas memercikkan rindu-rindu
di dalam jiwaku. manis. megah.

hening.
kutelusuri hari-hari ini sendirian. menguak kerumunan tawa di depan mata. membelah kumpulan bahagia sekelompok anak-anak kecil yang berlarian
di tengah hujan. seakan tak ingat pesan ibunda yang melarang dirinya bermain
di bawah siraman air hujan. yang ada cuma tawa riang penuh kemenangan. ada luka di kaki dan tangan. tapi mereka tak acuh, tak pedulikan apa-apa.
ah, aku jadi ingat bekas lukamu di kaki dan tangan. yang bisa membawa cerita untuk dikenang. nanti. suatu saat nanti.

ada tempat berteduh di ujung sana.
setengah berlari aku mendekat.
duduk beralaskan plastik setengah kering. kuambil kertas dan pena
dari saku yang mulai terasa basah.
ah, lagi-lagi aku ingat kamu. dan ingin menulis tentang kamu.
semuanya tentang kamu.


..........karena memang cuma kamu yang ada dalam otakku.

 
You can follow any responses to this entry through the Contac Us. You can leave a response.